[Puisi] Pengemis Pinggir Jalan
Tangisan nyaring memekakan telinga
Menggema di setiap lorong gelap
Memakan jiwa hilang yang senyap
Mengais sebuah asa jiwa dan harapan
Kakinya peluh melangkah menyusuri kota
Mengemis demi menarik hidup
Berjuang hanya untuk sebulir nasi
Tak seberapa besar yang diharapkan
Meminta barang sejenak dikasihani
Mengiba menuntut sebuah pengorbanan
Lalu lalang manusia tak peduli
Tertunduk menahan malu demi menjalani hidup
Tak lekang waktu siang berganti malam
Berpindah untuk mencapai asa kehidupan
Melawan maut yang sering mengintai
Sesuap nasi yang berharga untuk menyambung asa
Copyright © 2017 Yuu-Jin



Komentar
Posting Komentar