[Creepypasta] Malam Puncak Part 1: Urutan Ke-49
Lagi pengen denger cerita yang serem-serem? Itu namanya creepypasta mbak mas. Oke kali ini ane bakalan kisah nyata yang kejadian asli sama diri ane sendiri. Selama menikmati dan semoga ga ke bawa mimpi apalagi ke kehidupan nyata duh^^
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat itu kami menjadi panitia malam puncak dari sebuah acara dikampus. Acara malam itu bertempat disebuah kawasan milik TNI dan kami menyewa beberapa tempat. Sebuah ruangan besar, sebuah tenda besar, sebuah pos jaga, sebuah lapangan, dan beberapa spot untuk jurit malam setiap angkatan.
Acara puncak dilakukan pada malam kedua. Sebelumnya kami melakukan gladi resik di malam pertama bertempat langsung di TKP (tempat kejadian perkara) dengan menempatkan beberapa orang untuk ikut berkeliling. Salah satu tentara yang melihat kami menghampiri.
"Kalau mau keliling jangan berendeng, baris aja satu-satu ke belakang. Oh kalau sampe di daerah pos jaga no 5 jangan berhitung ya"
Mendengar penjelasannya beberapa dari kami memutuskan untuk tidak ikut, mungkin karena mereka ketakutan.
"Kalau mau keliling jangan berendeng, baris aja satu-satu ke belakang. Oh kalau sampe di daerah pos jaga no 5 jangan berhitung ya"
Mendengar penjelasannya beberapa dari kami memutuskan untuk tidak ikut, mungkin karena mereka ketakutan.
Akhirnya kami membentuk sebuah barisan, sebelum memulai kami berhitung. Kemudian Dian, orang dibarisan paling akhir berteriak dengan keras.
"47!"
Jadi total orang yang ikut berbaris bersama kami adalah 47 orang.
"47!"
Jadi total orang yang ikut berbaris bersama kami adalah 47 orang.
Akhirnya kami berjalan satu persatu dengan saling memegang pundak teman di depan. Saat sampai di pos jaga no 5 terkuak sudah perkataan tentara sebelumnya. Tak jauh dari sana terdapat beberapa makam.
Setelah melewatinya, beberapa orang di rombongan kami berjalan beriringan dan saling mengobrol. Sampailah kita di tempat untuk puncak acara, kini kami berada di lapangan luas dengan tanah berwarna merah. Untunglah saat itu sedang tidak hujan, sehingga tanah tidak becek.
Orang terdepan mencetuskan untuk mulai berhitung. Pikirnya karena mereka sudah melewati pos jaga no 5, sehingga kondisi lebih aman.
Tak lama hitungan telah sampai kepada Dian sebagai orang terakhir dengan keras mengatakan.
"48!"
Kami semua tertegun, senyap sejenak. Tak lama menyusul sebuah suara halus.
"49"
"48!"
Kami semua tertegun, senyap sejenak. Tak lama menyusul sebuah suara halus.
"49"
Setelahnya kami tak berbicara sama sekali hingga sampai ke tenda penginapan untuk panitia.
Namun hingga kini hal itu selalu menganggu pikiran kami.
'apakah kami membawa dua orang lainnya bersama kami?'
Namun hingga kini hal itu selalu menganggu pikiran kami.
'apakah kami membawa dua orang lainnya bersama kami?'
-to be continued-
Copyright © 2017 Yuu-Jin
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai sekarang juga kami belum tahu apakah kami diikuti atau tidak~ 👻
Dan kami juga tidak tahu urutan yang mana lagi yang kemungkinan bukan manusia (selain urutan ke-49)
Dan kami juga tidak tahu urutan yang mana lagi yang kemungkinan bukan manusia (selain urutan ke-49)
Nantikan kelanjutan kisahnya!
😖
nan



Komentar
Posting Komentar